Sultan Agung Career Center Unissula

Sistem Pengelolaan Pusat Karir
Friday, 19 Apr 2024

Hal yang Dilakukan Perekrut Saat Mengecek Referensi

Berita Umum | 30 Nopember -0001 00:00 wib Ketika tahap perekrutan yang panjang sudah dilalui dan berhasil menembus wawancara kerja dengan user, maka selangkah lagi pekerjaan itu akan menjadi milik Anda.
Namun ternyata nasib Anda ada di tangan orang lain. Jangan lupa bahwa Anda telah mencantumkan referensi di dalam berkas curriculum vitae. Perekrut benar-benar akan menghubungi orang-orang tersebut.

Ya, perekrut dan orang yang ada dalam dafar referensi akan membicarakan Anda tanpa sepengetahuan Anda. Mereka membicarakan Anda di belakang! Anda tidak tahu kapan manajer perekrutan akan menghubungi orang-orang tersebut. Berikut beberapa hal yang dilakukan perekrut saat mengecek daftar referensi Anda seperti dikutip dari Monster.com.

Perekrut meminta referensi terkait kemampuan kerja Anda

Perekrut akan menghubungi mantan atasan atau rekan kerja Anda di perusahaan yang lalu. Mereka ingin tahu tentang sejarah kerja, performa dan profesionalisme. Pakar Strategi Karier dari sebuah agensi di Portland, Oregon, Jenny Foss mengatakan bahwa perusahaannnya punya daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada orang-orang di daftar referensi.

Pertanyaan tersebut terkait kemampuan spesifik dan kekuatan dari kandidat yang tidak disebutkan pada saat wawancara kerja. Orang yang memberikan referensi untuk pelamar kerja hanya perlu menjawab: “Ya, dia bagus.” Atau “Ya, dia akan melakukannya dengan baik”. Kemudian, petugas dari agensi akan menandai jawaban dan memberikan rating.

Perekrut akan mengecek pernyataan Anda saat wawancara kerja

Saat menghubungi orang-orang yang ada dalam daftar referensi, perekrut tidak hanya mau mendengar hal baik tentang kandidat. Mereka meneliti dan menggali lebih dalam. Mereka ingin tahu apakah mantan manajer juga mengakui performa kerja Anda.

Selain itu, selama proses melamar kerja, perekrut bisa saja merasakan keganjilan. Misalnya, mereka berpikir kandidat pegawai adalah orang yang ragu-ragu saat membuat keputusan atau suka menunda pekerjaan, dan lain sebagainya. Mereka akan mencoba membuktikan apakah dugaannya benar atau tidak. Jika mantan manajer juga mengetahui dan mengungkapkan kekurangan Anda saat bekerja, maka hal ini akan berdampak buruk.

Jadi, pastikan Anda memilih orang yang tepat untuk dicantumkan ke dalam daftar referensi. Anda harus meminta agar mantan manajer atau rekan kerja mengatakan hal yang baik dan menguntungkan. Jika tidak, pilihlah orang lain.

Perekrut menanyakan tentang perilaku Anda di kantor terdahulu

Perekrut akan mengecek hubungan Anda dengan orang yang akan memberikan referensi. Apakah orang itu adalah atasan langsung? Apakah orang itu adalah manajer yang tidak terlalu memantau pekerjaan Anda sehari-hari?

Sebab, perekrut benar-benar ingin tahu bagaimana cara membina pegawai seperti Anda. Apakah calon pegawai ini adalah seorang pemberontak atau penurut, misalnya. Perekrut juga mau mengumpulkan informasi lain. Seperti dukungan apa yang dibutuhkan sehingga calon pegawai bisa bekerja dengan optimal? Bagaimana kemajuan dan perkembangannya selama bekerja? Perekrut ingin mempelajari pelamar kerja lebih jauh dan memastikan bahwa kandidat sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan.

Ingatlah: saat perusahaan menghubungi orang-orang yang ada dalam daftar referensi, artinya pertanda baik. Anda tidak perlu gugup. Justru Anda harus bernafas lega. Sebab, manajer perekrutan sudah hampir siap untuk menerima Anda sebagai pegawai. Mereka hanya butuh konfirmasi terakhir.
Dilihat 2176 kali
Link