Etiket Jamuan Makan: Siapa yang Harus Membayar?
Berita Umum | 30 Nopember -0001 00:00 wib Sebetulnya acara makan-makan bisnis tidak ada bedanya dengan makan-makan biasa: datang, bicara, makan, bayar, pulang. Tapi perkara siapa yang membayar kadang membuat kaum profesional bingung. Walau terkesan sepele, sedikit kesalahan bisa menimbulkan kesenjangan dalam hubungan bisnis dan profesionalisme Anda bisa jadi terancam.Untuk menghindari salah langkah ketika tagihan tiba, pastikan Anda memahami sejumlah etika membayar jamuan makan antar anggota di dunia kerja.
1. Bos dan pegawai
Bila Anda yang berstatus pegawai makan dengan atasan, tentu saja Anda boleh menawarkan untuk membayar sebagai tanda hormat dan kesopanan, tapi idealnya mereka yang berstatus sebagai atasan atau mantan atasanlah yang membayar. Sederhananya, anggota dengan posisi lebih senior yang seharusnya mengurus tagihan.
2. Sesama kolega
Jika posisi Anda dan sesama kolega di tempat kerja kira-kira setingkat, Anda bisa menanyakan terlebih dulu bagaimana baiknya: apakah membagi rata atau bayar sesuai pesanan masing-masing, terlebih jika biaya ini tidak ditanggung perusahaan. Sekedar saran, bila memutuskan untuk membagi biaya tagihan, lakukan secara merata tanpa kecuali dan jangan terlalu perhitungan agar hubungan baik tetap terjaga.
Jika acara makan-makan ini adalah sejenis perayaan promosi atau kenaikan gaji, rekan yang merayakan biasanya adalah pihak yang membayar. Kalau begitu, sampaikan terima kasih Anda di penghujung acara dan jika bisa, lakukan juga hal yang sama di masa depan.
3. Perusahaan dan klien
Dalam hubungan perusahaan dan klien, biaya makan biasanya ditanggung oleh perusahaan. Namun sejumlah pengecualian juga berlaku, misalnya jika pihak perusahaan berskala produksi lebih kecil dan klien adalah korporasi besar, atau pihak perusahaan sedang berada di kota atau negara lokasi klien.
4. Koneksi bisnis
Makan siang atau malam juga kerap digunakan sebagai pertemuan untuk mengukuhkan koneksi, meminta referensi untuk lamaran kerja, permohonan menjadi mentor, dan lainnya. Jika Anda pihak yang meminta bantuan, lazimnya Anda yang membayar.
5. Hubungan bisnis lainnya
Sebagai peraturan umum, siapapun yang mengundang atau memperoleh keuntungan dari pertemuan tersebut yang idealnya membayar.
Walau begitu, aspek penghasilan dan usia peserta juga berpengaruh. Pihak yang memiliki pemasukan lebih besar baiknya yang membayar. Begitu pula untuk pihak yang lebih muda, kecuali mereka masih berstatus fresh graduate dan belum memiliki pekerjaan.—Qerja.com
Source: http://www.qerja.com/journal/view/5340-etiket-jamuan-makan-siapa-yang-harus-membayar/